MANUSIA FUNGSIONAL

  • 12:55 WITA
  • AKUNNYA PMI
  • Artikel

Kita sering diperhadapkan oleh sebuah masalah sosial di masyarakat, di mana banyak sekali tingkah laku yang menyimpang/perilaku anti sosial seperti menipu, mencuri, begal, minum minuman keras, berjudi, balapan liar, narkoba, seks bebas, dan tingkah laku menyimpang lainnya. tingkah laku semacam ini akan menimbukan perasaan was-was, ancaman, dan ketakutan kolektif di dalam masyarakat. Sehingga tindakan-tindakan semacam ini perlu di atasi secara bersama dengan mengaktifkan apa yang disebut sebagai cocial control.

Dalam ilmu sosiologi ada dikenal dengan teori fungsionalitas di mana teori tersebut menjelaskan bahwa masalah sosial muncul di dalam masyarakat tidak lain karena masyarakatnya sendiri yang abai terhadap fungsinya masing-masing. Orang tua tidak lagi memberikan rasa perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anaknya, sehinga mereka bebas mengekpresikan prilaku negatif di dalam pergaulannya. masyarakat acuh tak acuh terhadap masalah kemiskinan yang ada dilingkungan sekitarnya, sehingga banyak orang kelaparan dan pada akhirnya karena desakan perut mereka harus mencuri, menipu, dan merampok karena situasi yang membuat mereka harus melakukannya. Kemudian pemerintah abai terhadap pencegahan tindakan kejahatan, sehingga kejahatan merajalela di mana-mana dan sebagainya. Kesimpulannya adalah Kejahatan bermunculan di tengah-tengah masyarakat disebabkan karna kontrol sosial yang tidak berjalan.

Teori fungsionalitas di atas menekankan pada sebuah fungsi bukan pada struktur, buat apa memiliki sebuah status yang tinggi namun tidak fungsional, buat apa jadi orang kaya tetapi tidak fungsional, buat apa jadi akademisi tetapi tidak fungsional, buat apa jadi birokrat tetapi tidak fungsional, buat apa jadi pengusaha tetapi tidak fungsional, buat apa jadi politisi tetapi tidak fungsional, buat apa jadi penguasa tetapi tidak fungsional, buat apa jadi manusia dipermukaan bumi ini jika tidak fungsional. Fungsi adalah hal yang pertama dan utama dipastikan harus berjalan.

Oleh karena itu, apapun status dan peran kita di dalam masyarakat, yang perlu ditekankan adalah fungsional kita. Jika kita punya rezki yang banyak maka fungsi kita adalah membantu mereka yang kekurangan, jika kita punya ilmu/pengetahuan agama maka fungsi kita adalah memahamkan mereka yang fasik. Jika kita adalah penguasa maka fungsi kita adalah mengambil kebijakan yang pro terhadap masyarakat khusnya bagi masyarakat kecil. Jika kita seorang pengusaha maka fungsi kita mensejahterahkan para pekerja. Jika kita seorang ASN maka fungsi kita adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, jika kita seorang politisi maka fungsi kita adalah memastikan produk undang-undang/peraturan yang dibuat berpihak kepada masyarakat bukan hanya berpihak kepada golongan semata, jika kita seorang akademisi maka fungsi kita adalah mencetak generasi emas, jika kita mahasiswa maka fungsi kita adalah belajar dengan baik dan berprestasi.

Jika fungsi di atas dapat terealisasi maka, tidak ada lagi masyarakat yang kelaparan, miskin, dan gembel, karena pada umumnya masyarakat akan merasa sejahtera atas keberadaan manusia-manusia yang peduli terhadap sesamanya.  Efek lain dari fungsionalitas adalah terciptanya masyarakat madani yaitu masyarakat yang jujur, bertanggung jawab, taat aturan, berjiwa besar, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Dengan begitu tingkah laku menyimpang/anti sosial dapat diminimalisir bahkan dihilangkan di tengah-tengah masyarakat.